Sampel Inti es Antartika Kuno Tiba di Inggris untuk Analisis Iklim
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Sumber : Reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Beberapa es tertua yang pernah ditemukan dari Antartika telah tiba di Inggris untuk analisis iklim, lebih dari satu juta tahun setelah es tersebut menutupi sebagian atmosfer Bumi pada saat itu.

Inti es, yang dibor dari kedalaman 2.800 meter (1,73 mil) di Semenanjung Antartika Timur, diperkirakan menyimpan rekor iklim yang berlangsung lebih dari 1,5 juta tahun, hampir dua kali lipat rekor inti es saat ini yang berusia 800.000 tahun.

"Jadi ini adalah proyek yang sangat menarik untuk dikerjakan karena kami benar-benar menjelajahi masa yang sama sekali belum diketahui dalam sejarah kami, dan kami berharap dapat mengungkap semua rahasia menakjubkan ini," ujar Dr. Liz Thomas, Kepala Tim Inti Es di British Antarctic Survey di Cambridge, dikutip dari Reuters.

Inti es, yang dibor oleh tim proyek 'Beyond EPICA – Oldest Ice', akan menjalani analisis cermat selama beberapa tahun mendatang di BAS dan laboratorium Eropa lainnya. Para ilmuwan bertujuan untuk membuka wawasan tentang evolusi iklim Bumi, dengan fokus pada konsentrasi gas rumah kaca, suhu atmosfer, pola angin, dan luas es laut.

Tujuan utamanya adalah untuk memahami mengapa siklus glasial-interglasial Bumi bergeser dari 41.000 menjadi 100.000 tahun sekitar satu juta tahun yang lalu, memberikan konteks untuk memprediksi respons iklim masa depan terhadap meningkatnya kadar gas rumah kaca.

"Jadi, inti es tertua yang kita miliki saat ini berusia 800.000 tahun, dan itu catatan yang fantastis. Namun, sebenarnya kami tertarik pada periode sebelum satu juta tahun yang lalu karena selama periode tersebut terdapat bukti yang menunjukkan bahwa lapisan es sebenarnya lebih kecil, permukaan laut berpotensi lebih tinggi, dan CO2 serupa dengan saat ini. Jadi, ini merupakan analogi potensial yang sangat menarik untuk iklim masa depan kita," ujar Thomas.

Inti es menangkap bukti langsung kondisi atmosfer masa lalu melalui gelembung udara yang terperangkap, yang akan dianalisis saat dilepaskan dari es saat mencair perlahan dalam proses yang disebut Analisis Aliran Berkelanjutan. Temuan ini akan menawarkan rekonstruksi lingkungan berkelanjutan pertama yang mencakup 1,5 juta tahun, mengungkap hubungan antara CO2 atmosfer dan iklim selama periode yang belum dipetakan sebelumnya.

Didanai oleh Komisi Eropa, Beyond EPICA melibatkan 12 institusi di 10 negara Eropa. BAS memimpin analisis pengotor menggunakan teknik aliran kontinu untuk mengukur unsur kimia, partikel, dan data isotop.